Universitas Airlangga dan Jantung Ekosistem Pembangunan Berkelanjutan
Apa tantangan perguruan tinggi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan
Pertanyaan tersebut mengingatkan kita bahwa agenda abad ke-21 memberikan peran pendidikan agar menjadi dasar dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Namun saat ini di era disrupsi dengan berbagai guncangan yang tiba-tiba muncul seperti pandemi covid-19, membuat pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) semakin berat. Sehingga menuntut pendidikan tinggi melakukan akselerasi secara tepat dengan memanifestasikan konsep-konsep pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hal tersebut mendorong pendidikan tinggi untuk secepat mungkin menciptakan sumber daya manusia yang mampu memimpin secara profesional dengan membawa perubahan di masa depan. Selaras dengan hal tersebut, Universitas Airlangga (UNAIR) telah menjalankan amanat tersebut dengan baik.
UNAIR sebagai perguruan tinggi yang
responsif terhadap perkembangan zaman, mendapatkan label universitas terbaik dalam
konsistensinya melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan. Terlebih lagi UNAIR saat
ini memasuki usia yang telah matang dan mengalami perubahan signifikan terkait
agenda global dalam orkestrasi pembangunan berkelanjutan. Hal ini seirama pula dengan
visi mewujudkan World Class University dengan turut aktif dalam upaya mencapai
berbagai tujuan dan target agenda tersebut.
Keberhasilan UNAIR dalam menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas, tidak lepas dari nilai-nilai kepemimpinan
yang terus diamalkan di lingkungan kampus. Pada satu kesempatan pada forum
pakar dan pemimpin daerah, Rektor UNAIR, Prof. Nasih menuturkan bahwa seorang
pemimpin harus memiliki empat kemampuan “Great Leadership”, yaitu humble
(rendah hati), adaptable (mudah beradaptasi), visionary
(visioner), dan engaged (melibatkan semua pihak).
Nilai-nilai pada lingkungan akademis Universitas Airlangga |
Nilai-nilai tersebut sepemikiran dengan yang dikemukakan oleh Cortese (1999), bahwa dalam pendidikan berkelanjutan membutuhkan kerendahan hati untuk menciptakan pemimpin yang sadar dan memahami isu-isu pembangunan berkelanjutan dengan tujuan :
- membantu kita belajar berpartisipasi secara baik dalam membangun komunitas dan pembangunan berkelanjutan secara ekonomi.
- mengambil langkah terbaik yang dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
- Mengusahakan ketrampilan dan atribut-atribut yang membantu kita berkontribusi pada keadilan sosial.
Kontribusi
UNAIR dalam SDGs
UNAIR
menjunjung tinggi kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan kontribusi
yang kongkret pencapaian SDGs dalam masyarakat. Beberapa hal yang dilakukan,
yaitu mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui sistem pengairan dari panel surya.
Tindakan tersebut mendorong SDGs poin ke-6 (air bersih dan sanitasi layak), poin
ke-7 (energi bersih dan terjangkau), poin ke-8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan
ekonomi), serta senada dengan SDGs poin ke-13 (penanganan perubahan iklim).
penghargaan berupa Gold Award untuk kategori Most Creative Video dalam ajang Konferensi Pendidikan
Tinggi Asia Pasifik QS APPLE 2020. Ajang tahunan pertemuan antar perguruan tinggi terkemuka se-Asia Pasifik
Melalui sumber daya yang dimiliki saat ini, UNAIR menjadi sebuah sentrum yang berperan seperti jantung yang menggerakkan ekosistem pembangunan berkelanjutan secara nasional. Sehingga prioritas kebijakan pemerintah dalam SDGs mampu tercapai, yaitu mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk memberikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
0 Response to "Universitas Airlangga dan Jantung Ekosistem Pembangunan Berkelanjutan"
Post a Comment